Mampukah hacker Suriah bawa mimpi buruk bagi Amerika?

Share on :

Tweet

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Mashable (30/8), hacker yang tergabung dalam Syrian Electronic Army berjanji akan menyerang semua situs Amerika jika negara tersebut menyerang Suriah. Yang jadi pertanyaan, bisakah SEA melakukannya?

Internet merupakan jaringan terdesentralisasi yang didesain secara kuat dan sulit untuk diruntuhkan. Namun, beberapa area memang masih mungkin untuk diserang atau dimatikan.

Hal ini berhasil dilakukan oleh hacker SEA dalam beberapa kesempatan. Bahkan, meskipun target serangannya hanyalah media, dampaknya bisa sangat terasa.

Sebagai contoh, bisa kita lihat saat akun Twitter Associated Press (AP) diserang hacker pada April lalu. Saat itu, tiba-tiba akun Twitter sumber berita paling berpengaruh sejagat tersebut tiba-tiba berkicau mengenai ledakan di Gedung Putih dan melukai Barack Obama.

Akibat serangan yang diklaim dilakukan oleh SEA ini, Wall Street sempat panik dan menyebabkan kerugian hingga triliunan rupiah. Meskipun FBI menyangkal SEA adalah dalang di balik kegiatan itu, namun tampak terasa dampaknya hingga bisa menyebabkan kekacauan di lantai bursa.

Belakangan ini sendiri SEA juga melakukan serangan terhadap beberapa situs berita seperti NY Times hingga Twitter. Diketahui, ternyata serangan ini dijalankan dengan rencana matang dan sudah sejak lama diprogram.

Hal ini menunjukkan bahwa hacker SEA sebenarnya memiliki kemampuan hebat didukung dengan serangan yang matang. Jika saja Amerika Serikat berani menyerang, maka bukan tak mungkin SEA akan benar-benar menjalankan ancamannya.

Seperti diketahui sebelumnya, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Mashable (30/8), hacker Suriah SEA berjanji akan menghancurkan berbagai situs Amerika jika negara mereka diserang.

"Tepat saat pemerintah AS melanggar hukum internasional dengan menyerang kedaulatan Suriah, maka AS secara tak langsung menyatakan bahwa mereka tak memiliki hak atas apapun saat kami serang karena mereka telah kehilangan legitimasinya. Ya, kami akan menghancurkan semuanya," sebut salah seorang perwakilan SEA.